yang mengingatkan tentang letih kemarau,
bukan hujan yang sengaja menyetubuhi sebahagian cembung pipi,
ia hanya luruh sebentar lalu hilang bersama putaran tembang duka,
biarlah ia memandaikanmu pada lusa tentang senyum yang perlahan runtut,
pada girang hati yang bersama membuncah lewat rayuannya pada dedaunan"
Cikarang, 14-11-2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar